September 16, 2011

Kronologis Penikaman & Rusuh di Makassar versinya Pak Polisi

Mabes Polri membeberkan kronologis penikaman dan kerusuhan yang terjadi di depan Makassar Town Square, Jalan Perintis Kemerdekaan, pada Rabu 14 September 2011 lalu. “Pukul 13.00 di Bunderan Bambu Kuning, Makassar Town Square. Petrus (18) yang berboncengan dengan seorang wanita, berhenti dan kemudian mengamuk. Dia menikam tiga anak. Korban Junaidi, Zaldy, Fadli,” ujar Karo Pengmas Mabes Polri, Brigjen I Ketut Untung Yoga Ana, di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Jumat (16/9/2011).
Mengetahui peristiwa itu, sambung Untung, Samsul Awal (66) dan Jaya (18) yang baru turun dari angkot mencoba menghentikan aksi Petrus, namun malah mereka malah ikut diserang. "Satu luka di dada dan satu lagi di pungung. Samsul tewas dan Jaya kritis di RS dr Wahidin Makassar," jelasnya.

Saksi mata, Iqbal (18), tukang baso, lanjut Yoga, berkata, Korban terakhir kemudian kabur namun dikejar pelaku. “Kemudian massa yang ada mengejar pelaku dan mengeroyoknya, korban kini kritis dan di rawat di RS Bhayangkara.

Usai kejadian tersebut, kata Yoga, tak sengaja warga BTN, Makassar, bertemu dengan sopir angkot yang kebetulan warga yang berasal dari daerah yang sama dengan Petrus.

“Tidak ada sweeping angkot itu. Kebetulan di BTN itu ada mobil angkot lewat dan sopir ternyata dari Flores dan distop massa BTN. Kebetulan ada Polantas dan bisa dicegah,” ujarnya.

Dari kejadian itu, kata Yoga, warga beretnis sama ang tinggal di Makassar kemudian mengamankan diri ke Polsek terdekat. Kepolisian setempat mengumpulkan mereka di Sekolah Polisi Negara (SPN) Batua, Makassar. “Kebetulan di SPN enggak ada muridnya,” sambungnya.

Belum ada perkembangan, katanya, petugas yang diturunkan juga sudah menengok pelaku dan korban. “Sudah dilakukan pertemuan Kapolda dan masyarakat setempat untuk meredakan situasi dan mencegah hal ini meluas,” ucap Untung.

Diturunkan juga sejumlah personel untuk ditempatkan di tempat yang ditakutkan terjadi kericuhan.
TrafficRevenue